A. Kompetensi
Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadia, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.
Mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup.
1.
Mengubah
perilaku untuk menjaga dan menyayangi lingkungan hidup sebagai manivestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.3.
Peka
dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manivestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.
Menunjukkan
sikap kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan hidup.
3.10. Menganalisis data
perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi
kehidupan.
1. Menjelaskan
pengertian lingkungan hidup dan pencemaran.
2. Mengidentifikasi
pencemaran lingkungan
4.10. Memecahkan
masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya
pelestarian lingkungan.
1.
Mendeskripsikan kerusakan pada lingkungan
2. Mengamati
kerusakan lingkungan melalui penayangan video
3.
Mempresentasikan hasil diskusi
4. Mengamati
pencemaran lingkungan yang berada di lingkungan sekitar rumah siswa.
C. Tujuan
Pembelajaran
1.
Siswa
dapat mengubah perilaku untuk menjaga dan menyayangi lingkungan hidup sebagai
manivestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Siswa
dapat menunjukkan sikap kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan
lingkungan hidup.
3.
Siswa
dapat menjelaskan pengertian lingkungan hidup dan pencemaran.
4.
Siswa
dapat mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran.
D. Materi
Pembelajaran
1.
Materi
Fakta
Saat ini disejumlah
wilayah, terutama di perkotaan dan wilayah industri, penduduk kesulitan
mendapatkan air bersih dalam jumlah yang cukup untuk menunjang kehidupannya
sehari-hari. Mengapa penduduk kesulitan mendapatkan air bersih? Hal ini
disebabkan oleh adanya pencemaran pada sumber-sumber air. Bahan penyebab
pencemaran disebut polutan. Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila jumlah
atau kadar polutan melebihi ambang batas sehingga menyebabkan menurunnya
kualitas atau daya dukung lingkungan dan terganggunya kehidupan makhluk hidup.
2.
Materi
Konsep
a.
Pengertian
lingkungan hidup dan pencemaran.
b.
Macam-macam
pencemaran.
c.
Penyebab
pencemaran.
3.
Materi
Prinsip
I.
Pengertian
Lingkungan Hidup dan Pencemaran
a.
Menurut
UU No. 23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 12, pencemaran lingkungan hidup adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Menurut UU No. 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia berserta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan menyediakan sumber daya alam yang dibutuhkan manusia untuk menunjang
kehidupannya. Namun berbagai aktivitas manusia menghasilkan limbah yang di
buang ke lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1999, limbah
adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan.
II. Macam-macam dan Penyebab Pencemaran
Pencemaran dapat
dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah dan pencemaran suara.
a.
Pencemaran
Udara

Gambar
1: Pencemaran Udara (Sumber: www.tempo.co)
Atmosfer bumi tersusun dari 78% gas
nitrogen, 21% gas oksigen, 0,93% gas argon, 0,032% gas karbon dioksida dan
sejumlah kecil gas-gas lain. Komposisi gas ini merupakan komposisi atmosfer
yang paling sesuai untuk mendukung kehidupan di bumi. Ketika jumlahnya
meningkat sebagai hasil aktivitas manusia atau akibat peristiwa alam, maka akan
terjadi ketidakseimbangan komposisi atmosfer bumi yang menyebabkan berbagai
masalah lingkungan yang juga berdampak pada kesehatan manusia. Perubahan
komposisi atmosfer tersebut juga disebabkan masuknya berbagai polutan yang
bukan merupakan komponen penyusun atmosfer, contohnya chlorofluorocarbon (CFC). Meningkatnya kegiatan industri atau
penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor menyebabkan semakin
banyaknya polutan yang terbuang ke udara.
Berikut ini beberapa zat yang dapat
menyebabkan pencemaran udara.
1.
Karbon
Monoksida (CO)
2.
Nitrogen
Oksida (NOx)
3.
Chlorofluorocarbon (CFC) dan Halon
4.
Ozon
(O3)
5.
Gas
Rumah Kaca (H2O, CO2, CH4, O3 dan
NO)
6.
Belerang
Oksida (SO4)
b.
Pencemaran
Air

Gambar
2: Pencemaran Air (Sumber: www.megapolitan.harianterbit.com)
Pencemaran air adalah masuknya makhluk
hidup atau zat lain ke dalam air yang menyebabkan kualitas air menurun ke
tingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya.
Pencemaran dapat terjadi pada air di darat maupun di laut. Untuk menentukan air
sudah tercemar atau belum, dapat diketahui dengan melakukan pengujian terhadap
tiga parameter, yaitu sebagai berikut:
1.
Parameter
Fisik; meliputi kandungan partikel padat, zat padat terlarut, kekeruhan, warna
bau, suhu, dan pH air.
2.
Parameter
Kimia; meliputi BOD (biochemical axygen
demand), COD (chemical oxygen demand),
dan DO (dissolved oxygen). Kandungan
zat atau senyawa kimiawi, misalnya ammonia bebas, nitrogen organik, nitrit,
nitrat, fosfor organic, sulfat, klorida, belerang, logam dan gas, juga dapat
dijadikan indikator pencemaran air.
3.
Parameter
Biologi; digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme air yang
dapat menyebabkan penyakit, contohnya Escherichia
coli, Vibrio cholerae, Salmonella typhosa, dan Entamoeba histolytica.
Penyebab pencemaran air dapat berasal
dari sumber langsung dan sumber tidak langsung. Sumber pencemaran langsung
berupa buangan (efluen) yang langsung dibuang ke badan air, misalnya sungai,
saluran air, selokan, laut dan danau. Sumber pencemaran tidak langsung
merupakan kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat pencemaran air
permukaan oleh limbah industri maupun limbah domestik. Pencemaran air
disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan manusia, antara lain sebagai
berikut:
1.
Limbah
domestik
2.
Limbah
industri
3.
Limbah
pertanian
4.
Limbah
pertambangan
c.
Pencemaran
Tanah

Gambar
3: Pencemaran Tanah (Sumber: www.artikel-ipa.blogspot.com)
Pencemaran tanah dapat
terjadi secara langsung atau tidak langsung. Pencemaran tanah secara langsung,
terjadi bila zat pencemar langsung mencari tanah, misalnya dari penggunaan
insektisida, fungisida, herbisida, DDT (dikloro difenil trikloroentana), dan
pupuk kimiawi secara berlebihan. Sementara pencemaran tanah tidak langsung
terjadi melalui perantara air dan udara, misalnya limbah domestik dan industri
dibuang ke sistem perairan lalu polutan tersebut terserap ke dalam tanah, atau
zat sisa pembakaran dari pabrik dan kendaraan bermotor yang dibuang ke udara
lalu terbawa oleh air hujan dan masuk ke tanah. Pencemaran tanah juga dapat
disebabkan oleh limbah yang tidak mudah terurai, misalnya plastik, kaca,
Styrofoam, dan kaleng.
d.
Pencemaran
Suara

Gambar
4: Pencemaran Suara (Sumber: www.bonces88.blogspot.com)
Pencemaran suara adalah
suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan merusak pendengaran manusia.
Pencemaran suara dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut:
1.
Kebisingan
implusif
2.
Kebisingan
implusif kontinu
3.
Kebisingan
semikontinu
4.
Kebisingan
kontinu
Kebisingan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan. Tingkat gangguan tergantung pada tingkat
kenyaringan suara (tingkat kebisingan) dan lamanya telinga mendengar
kebisingan. Kebisingan juga menyebabkan gangguan psikologis, seperti kesulitan
berkonsentrasi dan gangguan fisiologis, seperti sakit kepala.
4.
Materi
Prosedur
Mengamati video dan gambar
pencemaran lingkungan, mengemukakan pendapat dari pengertian pencemaran, dan
menentukan jenis-jenis pencemaran.
E.
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode :
Diskusi, presentasi dan penugasan
Model :
Scientific Learning, Number Head Together
F.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Guru
mengucapkan salam.
2.
Guru
meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3.
Guru
mengabsen siswa satu persatu.
4.
Guru
meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas, minimal di sekitar
meja dan kursi tempat duduknya.
5.
Apersepsi:
Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya dan terkait dengan materi yang akan dipelajari, dengan
pertanyaan “Apa yang kalian ketahui tentang ekologi?”.
6.
Memotivasi:
Guru menyampaikan pernyataan “Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari
tentang lingkungan hidup dan pencemaran”.
7.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, dengan pernyataan “Pada pertemuan kali ini,
kita akan belajar mengenai pengertian lingkungan hidup, pencemaran, dan
jenis-jenis pencemaran”.
8.
Guru
memberikan arahan kepada siswa untuk membentuk kelompok menjadi 4 yang
masing-masing kelompok diberi nomor (menggunakan model pembelajaran Number Head Together).
|
10 Menit
|
Inti
|
Mengamati
-
Siswa
mengamati tayangan video yang diberikan oleh guru yang memperlihatkan tentang
perubahan dan pencemaran lingkungan hidup.
-
Siswa
menyimak dan mengamati penjelasan guru tentang lingkungan hidup dan
pencemaran.
-
Siswa
mengamati gambar yang diberikan guru dilembar diskusi kelompok.
Menanya
-
Siswa
diminta untuk mengajukan pertanyaan dari video tentang pencemaran lingkungan
hidup, seperti;
“Apa yang menyebabkan terjadinya
pencemaran?”
-
Siswa
diminta untuk membuat pertanyaan dari gambar yang diamati pada lembar diskusi
kelompok, seperti;
“Mengapa hutan yang terbakar
dikatakan sebagai salah satu contoh dari pencemaran?”
Mengumpulkan Data
-
Siswa
menyimak penjelasan dari guru tentang pencemaran.
-
Siswa
bekerja sama dalam satu kelompok untuk menemukan jawaban dari berbagai
literatur.
Mengasosiasikan
-
Siswa
mengisi lembar kegiatan pengamatan dengan data yang diperoleh.
-
Siswa
mendiskusikan hasil data yang telah dilakukan dengan sekelompoknya.
Mengkomunikasikan
-
Setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas.
|
20 Menit
|
Penutup
|
1.
Guru melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2.
Guru bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3.
Guru melakukan evaluasi
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
4.
Guru memberikan tugas dan
mengarahkan siswa untuk mengerjakan tugas yang ada di lembar kerja siswa.
5.
Guru memberikan materi
selanjutnya yaitu tentang “Akumulasi bahan pencemar dalam rantai makanan dan
penanganan limbah”.
|
10 Menit
|
G.
Media dan Sumber Pembelajaran
1.
Media : Audio visual, visual
dan lembar kerja siswa.
2.
Alat
dan Bahan : Laptop, proyektor,
spidol dan papan tulis.
3.
Sumber
Belajar : Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013.
Surakarta: Erlangga.
H.
Penilaian
- Jenis / Teknik Penilaian
No.
|
Aspek
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
1.
|
Pengetahuan
|
Tes tertulis
|
Soal
|
2.
|
Sikap
|
Kegiatan Kelompok
|
Lembar Observasi
|
3.
|
Keterampilan
|
Lembar pengamatan siswa
|
Lembar Observasi
|
a.
Penilaian
Pengetahuan : Terlampir
(Lampiran 1)
b.
Penilaian
Sikap : Terlampir
(Lampiran 2)
c.
Penialian
Keterampilan : Terlampir
(Lampiran 3)
Indramayu,
April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru
Mata Pelajaran Biologi,
AMRULLAH, M.Pd., NUR
ISTIQOMAH