Selasa, 08 November 2016

Contoh Outline Proposal Skripsi Pendidikan Kualitatif

Judul         : Analisis Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Numbered Heads Together Pada Materi Tumbuhan Kelas X SMA 1 Jatibarang

FOKUS PENELITIAN
MASALAH PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
STUDY KEPUSTAKAAN
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Pada penelitian ini, difokuskan pada aktivitas belajar yang meliputi oral activities, lestening activities, writing activities dan emotional activities.
 Bagaimana aktivitas belajar siswa melalui model numbered head together pada materi tumbuhan kelas X SMA 1 Jatibarang?
Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa melalui model numbered head together pada materi tumbuhan kelas X SMA 1 Jatibarang.
Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang melibatkan aspek jasmani maupun rohani sehingga terjadi perubahan baik dari segi pola pikir maupun perilakunya. Dierich yang dikutip Nanang Hanafiah, dk. (2012:24-25) menyatakan bahwa,
“Aktivitas belajar dibagi kedalam delapan kelompok, yaitu: (1) Kegiatan-kegiatan visual seperti membaca dan melihat gambar, (2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral) seperti mengemukakan suatu fakta dan mengemukakan pendapat (3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan seperti mendengarkan diskusi kelompok, (4) Kegiatan-kegiatan menulis seperti menulis laporan dan mengerjakan tes, (5) Kegiatan-kegiatan menggambar seperti membuat diagram dan membuat grafik, (6) Kegiatan-kegiatan metrik seperti melakukan percobaan dan membuat model, (7) Kegiatan-kegiatan mental seperti mengingat dan memecahkan masalah, (8) Kegiatan-kegiatan emosional seperti berani dan minat.

Model pembelajaran adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran yang memiliki tahapan. Menurut Nanang Hanafiah (2012:41), model pembelajaran sangan erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar guru (teaching style), yang keduanya disingkat menjadi SOLAT (Style of learning and Teaching). Numbered Head Together (NHT) adalah salah satu contoh dari model pembelajaran, yang mana model inilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. NHT merupakan variasi diskusi kelompok. Terdapat empat tahap dalam pelaksanaannya yaitu Numbering (pemberian nomor), Questioning (pertanyaan), Heads Together (Kepala bersama) dan Answering (menjawab).

Kingdom plantae merupakan makhluk hidup yang sudah dapat dibedakan antara  akar, batang dan daun (kormophyta). Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan non vaskuler (tumbuhan tak berpembuluh) dan tumbuhan vaskuler (tumbuhan berpembuluh).
Tumbuhan non vaskuler artinya tumbuhan yang belum memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan. Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan non vaskuler ini adalah kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta).
Tumbuhan vaskuler artinya tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan.
Ada 2 pembuluh inti dalam tumbuhan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, terdiri dari sel-sel mati.
Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, terdiri dari sel-sel hidup. Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan vaskuler ini adalah Tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
1.      Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis. (Sugiyono, 2013:292)
Melalui penelitian ini, peneliti bermaksud memahami aktivitas belajar siswa secara mendalam, baik setiap individu maupun kelompok.
2.      Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMA 1 Jatibarang.
3.      Intsrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat penelitian. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. (Sugiyono, 2013:222)

4.      Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi. Populasi dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. (Sugiyono, 2013:215)
Situasi sosial dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA 1 Jatibarang yang terdiri dari 148 siswa dan terbagi menjadi 4 kelas.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2013:81)
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. (Sugiyono, 2013:216)
Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu satu kelas dengan menggunakan teknik simple random sampling (diundi secara acak).

5.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. (Sugiyono, 2013:224)
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa observasi dan angket.
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Berdasarkan instrumentasi yang digunakan, observasi dibagi menjadi dua yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya (Sugiyono, 2013:147).
Adapun aspek aktivitas belajar yang diobservasi dalam penelitian ini yaitu oral activities (diskusi dan mengajukan pertanyaan), listening activities (mendengarkan pembahasan guru dan kelompok diskusi), writing activities (meringkas materi), drawing activities (membuat bagan), emotional activities (keberanian dalam mengemukakan pendapat, bertanya, maupun maju ke depan kelas).
angket bertingkat (rating scale) merupakan salah satu skala yang digunakan dalam instrumen non tes dengan suatu prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi tentang suatu masalah dan dinyatakan sebagai posisi tertentu dalam hubungan yang lain. Pada skala bertingkat, data mentah yang diperoleh berupa angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Angket bertingkat dibagi menjadi empat tipe, yaitu: numerical ratting scale, descriptive graphic ratting scale, ranking method ratting scale, dan paired comparisons ratting scale. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe descriptive graphic ratting scale. tipe ini dapat digunakan sebagai panduan observasi untuk mendeskripsikan prosedur atau hasil kegiatan tertentu.
6.    Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis. (Sugiyono, 2013:245)
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Analisis data yang digunakan penelitian ini yaitu analisis data menurut Miles and Huberman, di mana data dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data display, dan verification.
7.   Rencana Pengujian Keabsahan Data