Pada penelitian ini, difokuskan pada aktivitas
belajar yang meliputi oral activities,
lestening activities, writing activities dan emotional activities.
|
Bagaimana
aktivitas belajar siswa melalui model numbered
head together pada materi tumbuhan kelas X SMA 1 Jatibarang?
|
Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa melalui model
numbered head together pada materi
tumbuhan kelas X SMA 1 Jatibarang.
|
Aktivitas belajar merupakan rangkaian
kegiatan dalam proses pembelajaran yang melibatkan aspek jasmani maupun
rohani sehingga terjadi perubahan baik dari segi pola pikir maupun
perilakunya. Dierich yang dikutip Nanang Hanafiah, dk. (2012:24-25) menyatakan
bahwa,
“Aktivitas belajar dibagi kedalam delapan kelompok, yaitu: (1)
Kegiatan-kegiatan visual seperti membaca dan melihat gambar, (2)
Kegiatan-kegiatan lisan (oral) seperti mengemukakan suatu fakta dan
mengemukakan pendapat (3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan seperti mendengarkan
diskusi kelompok, (4) Kegiatan-kegiatan menulis seperti menulis laporan dan
mengerjakan tes, (5) Kegiatan-kegiatan menggambar seperti membuat diagram dan
membuat grafik, (6) Kegiatan-kegiatan metrik seperti melakukan percobaan dan
membuat model, (7) Kegiatan-kegiatan mental seperti mengingat dan memecahkan
masalah, (8) Kegiatan-kegiatan emosional seperti berani dan minat.
Model pembelajaran adalah suatu pendekatan
yang digunakan dalam proses pembelajaran yang memiliki tahapan. Menurut
Nanang Hanafiah (2012:41), model pembelajaran sangan erat kaitannya dengan
gaya belajar peserta didik (learning
style) dan gaya mengajar guru (teaching
style), yang keduanya disingkat menjadi SOLAT (Style of learning and Teaching). Numbered Head Together (NHT)
adalah salah satu contoh dari model pembelajaran, yang mana model inilah
yang akan digunakan dalam penelitian ini. NHT merupakan variasi diskusi
kelompok. Terdapat empat tahap dalam pelaksanaannya yaitu Numbering (pemberian nomor), Questioning (pertanyaan), Heads Together (Kepala bersama) dan Answering (menjawab).
Kingdom plantae merupakan makhluk hidup
yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun (kormophyta).
Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan non vaskuler
(tumbuhan tak berpembuluh) dan tumbuhan vaskuler (tumbuhan berpembuluh).
Tumbuhan non
vaskuler artinya
tumbuhan yang belum memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini
merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain
yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan. Jenis
tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan non vaskuler ini adalah kelompok
tumbuhan lumut (Bryophyta).
Tumbuhan vaskuler artinya
tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini
merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain
yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan.
Ada 2 pembuluh inti
dalam tumbuhan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam
mineral dari akar ke daun, terdiri dari sel-sel mati.
Sedangkan floem berfungsi
untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan,
terdiri dari sel-sel hidup. Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan
vaskuler ini adalah Tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).
|
1.
Metode
Penelitian
Penelitian ini termasuk
penelitian kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks,
dinamis. (Sugiyono, 2013:292)
Melalui penelitian ini,
peneliti bermaksud memahami aktivitas belajar siswa secara mendalam, baik
setiap individu maupun kelompok.
2.
Tempat
Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMA
1 Jatibarang.
3.
Intsrumen
Penelitian
Instrumen merupakan alat
penelitian. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah
peneliti itu sendiri. (Sugiyono, 2013:222)
4.
Sampel
Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif
tidak menggunakan istilah populasi. Populasi dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu: tempat (place),
pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis. (Sugiyono, 2013:215)
Situasi sosial dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA 1 Jatibarang yang terdiri dari 148
siswa dan terbagi menjadi 4 kelas.
Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono,
2013:81)
Sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau
partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. (Sugiyono, 2013:216)
Sampel yang diambil dalam
penelitian ini yaitu satu kelas dengan menggunakan teknik simple random sampling (diundi secara
acak).
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data. (Sugiyono, 2013:224)
Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa observasi dan angket.
Sutrisno
Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Berdasarkan instrumentasi yang digunakan, observasi
dibagi menjadi dua yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur.
Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur. Observasi terstruktur
adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang
diamati, kapan dan di mana tempatnya (Sugiyono, 2013:147).
Adapun
aspek aktivitas belajar yang diobservasi dalam penelitian ini yaitu oral activities (diskusi dan mengajukan pertanyaan), listening activities (mendengarkan
pembahasan guru dan kelompok diskusi), writing
activities (meringkas materi), drawing
activities (membuat bagan), emotional
activities (keberanian dalam mengemukakan pendapat, bertanya, maupun maju
ke depan kelas).
angket
bertingkat (rating scale) merupakan
salah satu skala yang digunakan dalam instrumen non tes dengan suatu prosedur
terstruktur untuk memperoleh informasi tentang suatu masalah dan dinyatakan
sebagai posisi tertentu dalam hubungan yang lain. Pada skala bertingkat, data
mentah yang diperoleh berupa angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Angket bertingkat dibagi menjadi empat tipe, yaitu: numerical ratting scale, descriptive graphic ratting scale, ranking
method ratting scale, dan paired comparisons ratting scale. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan tipe descriptive
graphic ratting scale. tipe ini dapat digunakan sebagai panduan observasi
untuk mendeskripsikan prosedur atau hasil kegiatan tertentu.
6.
Teknik
Analisis Data
Analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis. (Sugiyono,
2013:245)
Dalam penelitian kualitatif,
teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan
data.
Analisis data yang digunakan
penelitian ini yaitu analisis data menurut Miles and Huberman, di mana data
dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data display, dan
verification.
7.
Rencana
Pengujian Keabsahan Data
|